MATA PERTAMA TAMA


MATA PERTAMA TAMA
Puisi Reza Amita Pratiwi

Sepasang bola “mata” mengantri keajaiban
Selaras dengan hati bergejolak tanya,  menemui rumah nuansa berbeda
Aku menyepi menanti esok pagi dihiasai suara katak bermelodi
Cukup berarti untukku bersemayam, di kamar kecil di ujung kota pelajar
Embun lalu menampakkan dinginnya di kaca jendela, bak lensa buram
Ya... sebentar lagi mentari tersenyum, harapan bahagia memuncak
Putih abu-abu, “pertama” kali
Pertama kali pergi sekolah dengan rok abu-abu
Pertama kali mencuci periuk nasi sendiri
Namun semangat menyala di dadaku akan kutemukan bahagiaku
Mata.. pertama melihatmu, pemuda rapi penuh misteri
Mata kecilku bertemu mata sendumu
Ajaib.. ada frekuensi mengalir deras ke jantung
Mengisi penuh jantung mengganggu sikapku, kita berjabat tangan
Hai.. “Tama”, aku “Permata”
Permata mencari kebahagiaan, akankah dari mata tama?
Tama kini inspirasiku, penuhi cita-cita bersama menjelajah dunia
Aku suka “mata pertama Tama”, pandangan pertama permata
Inilah puisi cinta Mata pertama Tama dan Permata


Palembang, 26 September 2017

Comments

Popular posts from this blog

Kenangan awal Kuliah^^

MATEMATIKA PEREMPUAN

Hitam dan Putih Itu Bukan Kita