Hitam dan Putih Itu Bukan Kita
Hitam dan Putih Itu Bukan Kita
Aku, perempuan yang merasa semuanya
indah
Sampai duka berhias suka menyapaku
Seperti luka dalam yang tak terlihat
mata
Luka yang kau bangun laksana dongeng
putri raja
Dalam kisah pangeran mengejar senja
Aku, seperti memakai topeng hitam
Penutup wajah yang kau layangkan di sisi
bayangan
Air mataku mengalir menahan sakit raga
yang ku rasa
Tapi ternyata, jiwaku yang kau serang
Kau tersenyum kepadaku, berharap aku
balas senyummu
Dibalik itu, maut bisa kapan saja
menjemputku atas paksamu
Kau yang inginkanku untuk menjadi hal awal
dan akhirmu
Kau yang ingin ku ukir dengan indah atas
pintamu
Tapi gemerlap cahaya Maha terang membangunkanku
Kau dan aku berbeda, putihmu
habis tertutup bayang hitam
Tidak bisa menjadi satu cahaya
Aku kembali kepada senyum tenangku
Harusnya aku sadar, senja yang kau kejar
hanya sekejap mata
Mungkin memang bukan kita untuk menjadi
satu
Bukan kita untuk menghabiskan tua bersama
Maret 2017
(Puisi ini dibuat untuk mengikuti lomba cipta puisi dengan tema "Bukan Kita")
Comments
Post a Comment